Senin, 05 Desember 2016

Paikologi Umum : Periode Masa Pre-Natal




Periode Masa Pre-Natal

1.      Definisi Masa Pre-Natal
a.       Drs. Agoes Dariyo, Psi
Masa perkembangan pre-natal adalah masa pertumbuhan dan perkembangan calon makhluk hidup yang berada di dalam rahim calon seorang ibu.
b.      Elisabeth B. Hurlock
Masa pre-natal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu dan spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
c.       William Sallenbach (1998)
Periode pranatal atau pralahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi dan mental bayi. Ini adalah suatu masa di mana kedekatan hubungan antara bayi dan orangtua mulai terbentuk dengan konsekuensi yang akan berdampak panjang terutama berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan bayi dalam kandungan.

2.      Ciri-ciri Masa Pre-Natal
Menurut Hurlock, meskipun relatif singkat, periode pranatal mempunyai enam cirri penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan.

Ciri-ciri itu adalah :
1.  Terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin. Kondisi ini akan dipengaruhi oleh kromosom yang disumbangkan oleh kedua orang tua janin. Menurut Monks dan knoers, dalam hal ini sering ditemukan adanya penyimpangan genetis yang disebabkan oleh kelebihan jumlah kromosom. Akibatnya akan memiliki anak yang memiliki penyakit down sindron. Dalam hal ini telah dapat diramalkan bahwasanya usia seorang ibu ketika hamil memiliki pengaruh terhadap penyimpangan genetis ini. Usia seorang ibu yang memiliki umur 35 sampai dengan 39 akan memiliki kesempatan memiliki penyimpangan genetis dengan sekala 1 berbanding 180.
2. Adanya pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang akan menunjang perkembangan sifat bawaan dan perkembangannya baik itu sifat yang baik maupun sifat yang buruk, dan hal ini akan berpengaruh pada pola perkembangan yang akan datang. Menurut Monks dan Knoers ibu yang sakit dapat memberikan efek yang tidak baik bagi janinnya. Contohnya ibu yang terkena penyaki penyakit campak, AIDS, dan cytomegalovirus. Menurut hasil penelitian, ada kurang lebih 3000 anak yang terkena HIV akibat diturunkan oleh ibunya. Namun tidak semua ibu yang terkena HIV dapat menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.
3. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan pembuahan.
4. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode pranatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu. Terdapat pertumbuhan yang begitu cepat pada masa pranatal ini. Yang tadinya berupa butiran kecil yang hanya bisa dilihat melalui picroscop hanya dengan waktu 280 hari beratnya bisa mencapai 7 pon dan diperkirakan pada masa ini berat badan bertambah 11 juta kali.
5.  Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Dinyatakan bahaya, karena pada masa pranatal akan berpengaruh panjang pada masa pertmbuhan dan perkembangan janin di masa yang akan datang.
6. Periode pranatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. Dalam hal ini. W Hijayati dan Sri Purnami menjelaskan dalam bukunya tentang pendidikan dalam masa kandungan dengan tujuan untuk belajar dini dan mendorong perkembangan positif terhadap psikologis anak dan orang tua. Dan dalam hal ini. seorang bayi yang sudah berusia 20 minggu dalam kandungan sudah bisa merasakan gelap dan terang. Dan pada usia ini orang tua sudah bisa memberikan dorongan stimulus pada janin untuk mengoptimalkannya.

3.      Perkembangan Biologis
Perkembangan biologis pada manusia dimulai saat konsepsi atau pembuahan yaitu pembuahan telur oleh spermatosoma. Bila spermatosoma laki-laki memasuki dinding telur (ovum) wanita, terjadilah konsepsi, kemungkinan terjadinya pembuahan semacam itu ditentukan secara alamiah. Sekali dalam 28 hari, sering kali sekitar pertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung telur menjadi masak dan bergerak pelan masuk ke dalam rahim. Perjalanan ini biasanya memakan waktu 3-7 hari. Kalau dalam perjalanan ini tidak terjadi pembuahan, maka lenyaplah telur itu di dalam rahim.
Bila telur perjalanan ke rahim, berjumpa dengan spermatosoma dan spermatosoma masuk melalui dinding telur, terjadilah detik itu sebagai berikut:
Sel benih melepaskan 23 sebagian kecil dari dirinya, bagian itu disebut chromosoma. Saat itu pecahlah inti telur dan lepaslah 23 chromosoma. Chromosoma ayah dan chromosoma ibu lebur menjadi satu dan membentuk bekal keturunan bagi anak. Chromosoma mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang membawa factor keturunan yang sesungguhnya. Bagian yang lebih kecil tadi disebut gene.
Setiap sel benih mengandung pada mulanya 46 chromosoma, terdiri dari 23 pasang. Untuk pembuahan, pecahlah sel benih tadi hingga telur dan sperma masing-masing tinggal mempunyai 23 chomosoma. Pembuahan chromosoma telur dan chromosoma sperma bersatu hingga terkumpulah 46 chromosoma bagi individu. Proses ini menyebabkan bahwa anak dari satu ayah dan satu ibu, tidak persis sama satu sama lain.
Salah satu dari 23 pasang chromosoma adalah chromosoma kelamin. Wanita normal, maka kedua chromosoma kelamin tadi adalah sama disebut chromosoma X. Laki-laki normal mempunyai 2 chromosoma kelamin yang berlainan, yaitu chomosoma X dan chromosoma Y  yang lebih kecil. Chromosoma Y bersama chromosoma X terdapat dalam sel-sel badan. Pada pembagian sel (meiosa) maka jumlah chromosoma berkurang menjadi separoh; sel benih sebagai chromosoma kelamin mengandung suatu chromosoma Y atau suatu chromosoma X. Sel telur selalu mengandung chromosoma X. Bila telur wanita yang mengandung chromosoma X bersatu dengan sel benih atau sperma yang mengandung chromosoma Y, terjadilah anak laki-laki. Bila sel telur bersatu dengan chromosoma X terjadilah anak wanita.
Karena sel-sel sperma separuh terdiri dari pada chromosoma X dan separuh dari chromosoma Y, maka secara teoretis ada kemungkinan yang sama untuk pembuahan anak laki-laki dan anak wanita. Umumnya dilahirkan 106 anak laki-laki dalam perbandingan 100 anak wanita. Hal ini, diduga karena sperma Y lebih kecil dan lebih gesit dari pd sperma X sehingga lebih mudah menerobos dinding telur.
Urutan perkembangan dalam periode pre-natal telah pasti dan tidak dapat diubah. Kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alat kelamin, dan alat-alat berkembang dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pada usia pra natal yang sama pada semua fetus. Perkembangan yang teratur menurut skema tertentu itu sebelum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat penting.
Pertumbuhan yang teratur ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa semua fetus dapat memutar kepalanya lebih dahulu sebelum mereka dapat melencangkan lengannya. Kemudian juga kenyataan bahwa bayi dapat duduk lebih dahulu sebelum mereka dapat berjalan, dapat meraba sebelum dapat bicara, dapat menggambarkan lingkaran lebih dahulu sebelum dapat menggambarkan segi empat.
Meskipun perkembangan tersebut telah ditentukan secara biologis, namun dapat terjadi pengaruh-pengaruh dari luar yang dapat menghambat perkembangan tadi.  (Monks, Knoers, Siti Rahayu Haditono. 1992)

4.      Bagaimana Kehidupan Mulai
Kehidupan baru mulai dengan bersatunya sel seks pria dan sel seks wanita. Kedua sel seks ini dikembangkan dalam alat-alat reproduksi, yaitu gonad. Sel-sel seks pria, spermatozoa diproduksi dalam gonad pria, testes, sedangkan sel-sel seks wanita, yaitu telur-telur diproduksi dalam gonad wanita, yaitu indung telur (ovarium).
Ada beberapa tahapan sebelum sel-sel siap untuk memproduksi manusia baru. Semua sel seks, pria atau wanita, harus melalui tahapan permulaan perkembangan. Sel-sel seks pria melalui dua permulaan perkembangan, yaitu pematangan dan pembuahan, sedangkan sel-sel seks wanita melalui tiga tahap permulaan, yaitu pematangan, ovulasi, pembuahan.
a.       Pematangan
Pematangan adalah pengurangan kromosom melalui pembelahan sel: satu kromosom dari tiap pasangan mencari sel yang belum selesai terbelah, yang selanjutnya akan terbelah menurut panjangnya dan membentuk dua sel baru. Sel yang sudah matang mengandung 23 kromosom, dikenal sebagai sel haploid. Pematangan sel-sel seks baru terjadi apabila kematangan seks sudah tercapai, yaitu pada masa pubertas baik pada anak laki-laki ataupun perempuan.
Dalam hal spermatozoon, terdapat empat sel bar, yang disebut spermatid, yang masing-masing mampu membuahi ovum (telur). Dalam pembelahan telur, satu kromosom dari setiap pasang didorong keluar dinding sel. Sel baru ini dikenal sebagai tubuh polar. Tiga tubuh polar terbentuk dalam proses pembelahan. Berbeda dengan spermatid, tubuh polar tidak dapat dibuahi, sedangkan sel yang keempat, yaitu telur, dapat dibuahi. Kalau telur tidak dibuahi maka telur akan hancur dan keluar dari tubuh pada saat menstruasi.
Pembelahan kromosom selama proses pematangan adalah masalah kebetulan. Setiap kemungkinan kombinasi kromosom dari pria dan wanita dapat ditemukan di dalam sel-sel baru setelah pembelahan. Diperkirakan ada 16.777.216 kemungkinan kombinasi dari dua puluh tiga kromosom pria dan dua puluh tiga kromosom wanita.

b.       Ovulasi
Ovulasi adalah tahap pendahuluan perkembangan yang terjadi hanya pada sel-selnseks wanita. Ovulasi adalah proses lepasnyan satu telur yang matang selama siklus haid. Dipercaya bahwa kedua indung telur saling bergantian dalam memproduksi telur yang matang sepanjang siklus haid.
Dalam kelahiran kembar yang identik, dua atau lebih dari dua telur yang matang dilepaskan dari indung telur. Belum diketahui apakah telur-telur berasal dr indung telur yang sama atau berasal dari kedua buah indung telur, juga belum diketahui mengapa lebih dari satu telur yang matang dilepaskan selama siklus haid yang menyimpang dari pola yang biasa.
Setelah dilepaskan dari salah satu folikel ovum (indung telur), telur-telur menemukan jalan ke ujung tuba Fallopi di dekat indung tellur yang telah melepaskannya. Sekali telur-telur masuk ke dalam tuba, telur-telur didorong oleh kombinasi factor-faktor: cilia, atau sel-sel berbentuk rambut disepanjang tuba, cairan yang terdiri dari estrogen dari folikel indung telur dan lender dari lapisan tuba, dan kontraksi yang ritmis dan progresif dari dinding-dinding tuba. Bila panjangnya siklus haid adalah normal, kurang lebih dua puluh delapan hari, ovulasi terjadi antara hari ke-5 dan ke-30 dari siklus rata-rata pada hari ke-11.

c.       Pembuahan
Pembuahan (fertilization), yang terjadi pada masa kehamilan merupakan tahap ketiga dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan baru. Biasanya pembuahan terjadi sementara ovum masih berada dalam tuba Fallopi. Lebih spesifik lagi, umumnya pembuahan terjadi dalam dua belas dampai tiga puluh enam jam dan biasanya terjadi pada dua puluh empat jam pertama setelah telur-telur memasuki tuba. Selama sanggama (coitus), spermatozoon disimpan dimulut uterus. Melalui daya tarik hormonal yang kuat spermatozoon masuk ke dalam tuba, yang dibantu mencari jalannya oleh kontraksi otot ritmis.
Setelah spermatozoon menembus ovum, permukaan ovum berubah sedemikian rupa sehingga tidak ada spermatozoon lain yang masuk. Setelah sel sperma menembus dinding ovum, inti dari kedua sel saling mendekati. Terjadi kerusakan pada selaput yang mengelilingi masing-masing nucleus dan ini menyebabkan kedua inti bergabung. Jadi, empat puluh enam kromosom telah bergabung, separuh berasal dari sel wanita dan separuhnya lagi berasal dari sel pria.

5.      Fase  Perkembangan Pre-Natal
A. Dalam hal ini para pakar psikologi perkembangan dari barat seperti Monks, dkk membagi periode pranatal menjadi 3 bagian yakni :
1.   Periode Garminal
Periode garminal adalah periode awal pranatal yang terjadi pada awal dua minggu pertama setelah pembuahan. Dalam periode ini meliputi penciptaan zigot, pemencahan sel, dan melekatnya zigot pada dinding kandungan.
2.   Periode Embryonic
Periode ini terjadi pada 2 hingga 8 minggu setelah konsepsi. Dalam tahap ini terbentuknya sistem dukungan bagi perkembangan embrio yang meliputi ari-ari, tali pusar, dan aminon (keranjang berisi cairan amniotis).
3    Periode Fetal
Priode ini berlangsung sejak 2 bulan setelah konsepsi hingga 7 bulan. Pada tahap ini janin sudah muali aktif menggerakan anggota tubuhnya. Dan pada tahap ini pula sudah bisa dideteksi jenis kelaminnya.

B. Sementara menurut pendapat pakar psikologi perkembangan lainya seperti Hurlock dalam bukunya menyatakan bahwa ada tiga tahap periode perkembangn pada masa pranatal yaitu periode zigote, periode embrio dan periode fetus.
  1. Periode Zygote (Sejak pembuahan samapai akhir minggu kedua)
Berlangsung dari pembuahan sampai implantasi pada dinding rahim sekitar 10 hari sesudah pembuahan. Jika sperma memasuki ovum maka sebuah proses dimulai yang menghasilkan peleburan inti sperma dengan inti ovum yang telah dibuahi yang disebut zygot yang mengandung 23 pasang kromosom. Kemudian ovum yang telah dibuahi mulai membagi diri (melakukan pembelahan), dari saluran telur tempat ia dibuahi menuju ke uterus dan akan ditanam (menempel) di dinding uterus (implantasi).

2.      Periode Embrio (Akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua- berdasarkan hitungan bulan)
Periode ini ditandai dengan perkembangan yang cepat sekali dari susunan syaraf. Dalam periode ini kepala lebih besar dibanding dengan bagian badan yang lain. Ini menunjukkan 8 minggu yang pertama merupakan suatu periode yang sensitif untuk integritas susunan syaraf. Gangguan mekanis dan kimiawi pada saat ini dapat menyebabkan kerusakan permanen dari susunan syaraf dibanding jika susunan tersebut terjadi pada waktu selanjutnya.

3.      Periode Janin/Fetus (Akhir bulan kedua-perhitungan menurut bulan-sampai lahir)
Periode ini  berlangsung dari akhir bulan kedua sampai lahir. Pertumbuhan mengikuti hukum arah perkembangan yaitu dari bentuk yang belum sempurna ke bentuk yang lebih sempurna. Kegiatan janin sudah dimulai antara bulan kedua dan ketiga, misalnya menyepak, menggeliat dan memutar-mutar. Organ intern hampir mendekati posisi orang dewasa. Ciri ekstern dan intern terus berkembang dari bulan ke bulan, sampai bentuk janin benar-benar sempurna dan selanjutnya, tinggal menunggu  kelahiran janin.

C. Sedangkan dalam buku karangan Drs. Agoes Dariyo, Psi. Masa perkembangan pra natal terbagi atas :
1.      Gestasi
Terjadi proses fertilisasi atau konsepsi dalam rahim, zygote akan berubah menjadi blastosyst. Blastosyst ialah proses perkembangan zigot yang hidup d rahim selama sehari atau dua hari. Kemudian, disekililing zigot muncul lapisan-lapisan sel yang melindungi zigot. Sel-sel yang berfungsi untuk melindunggi zigot disebut dengan embryonic disk. Tropoblast ialah lapisan-lapisan luar sel yang berkembang selama masa germinal (germinal periods) dan terjadi 2 minggu pertama.
Lapisan embryonic disk terbagi menjadi tiga, yaitu
a.             Ectoderm yakni lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit janin.
b.            Endoderm yakni lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ internal, seperti system pernafasan (paru-paru, tenggorokan), system pencernaan (perut, lambung, usus), pancreas, atau organ internal lainnya (jantung).
c.             Mesoderm yakni lapisan tengah antar ectoderm dan endoderm yang berfungsi untuk memisahkan antara kulit dalam, otot-otot, tulang, system sirkulasi udara maupun pengeluaran lain (anus).
Sementara itu, di luar blastocyst terdapat trophoblast atau merupakan sel luar yang menghasilkan suatu struktur yang dihubungkan dengan tali plasenta pada rahim.
Masa gestasi akan tumbuh berkembang menjadi masa germinal. Masa germinal yakni masa perkembangan prenatal yang berusia 14 hari (2 minggu) pertama setelah melalui masa konsepsi.
2.         Embryo
Embryo merupakan tahap kedua dari masa gestasi, yang ditandai dengan perkembangan system syaraf, system pernafasan, maupun system pencernaan pada individu.

Tabel 1. Perkembangan janin 3 bulan pertama (triwulan pertama). (Santrock, 1999)

Konsepsi – 4 minggu
8 minggu
12 minggu
Pertumbuhan janin
Panjang kurang lebih 1/10 (spepersepuluh inci). Mulai berkembang system syaraf, system pencernaan, jantung, dan paru-paru.
Panjang kurang lebih 1 inci. Pembentukan mata, telinga, mulut, dan bakal rahang gigi. Tangan dan kaki mulai bergerak. Pembentukan otak. Detak jantung mulai terdeteksi dengan ultrasound.
Panjang 3 inci dan berat 1 ons. Janin dapat menggerakan tangan, kaki, jari-jari, dan kuku. Janin dapat tersenyum, cemberut, mengemut jempol, menelan. Jenis kelamin sudah terlihat jelas (laki-laki atau perempuan). Janin mampu buang air kecil.

Disebut ovum
Disebut Embrio
Disebut Janin

3.         Janin (12 minggu kelahiran)
Setelah memasuki usia ke 12 minggu, embrio yang akan berkembang menjadi janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar, dll) dan eksternal (tangan, kaki, jari-jari, kepala) secara lengkap. Hal ini akan terus berkembang hingga organism itu matang dan siap untuk dilahirkan. Masa ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat (20 kali lebih cepat), sehingga janin makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin komplek. Untuk membuat suatu kondisi yang siap untuk dilahirkan, maka proses pembenukan organ akan dilengkapi dengan pertumbuhan kuku jari pada tangan ayau kaki, gusi, dan rambut mata.

Tabel 2. Perkembangn janin 3 bulan kedua (Santrock 1999)

16 minggu
20 minggu
24 minggu
Pertumbuhan Janin
Panjang 5 ¼ inci dan berat 4 ons. Detak jantung makin kuat, kulit makin tebal dan transparat.
Jari-jari tangan dan kuku sudah terbentuk.
Janin dapat melakukan koordinasi gerakan, dapat memutar badan dalam cairan amnion.
Panjang 10-12 inci dan berat 250-500 gram.
Detak jantung dapat didengar dengan stetoskop.
Janin mengemut jempol.
Janin dapat mengalami kecegukan.
Rambut, alis mata tumbuh secara jelas.
Panjang 11-24 inci dan berat 500-750 gram.
Kulit menutupi tubuh dan berfungsi seperti baju.
Mata terbuka, tangan janin mampu memegang.

Tabel 3. Perkembangan janin 3 bulan ketiga (Santrock, 1999)

28 Minggu
32 Minggu
36-38 Minggu
Perkembangan Janin
Panjang 14-17 inchi dan berat 1000-1500 gram.Tubuh makin gemuk,janin bergerak sangat aktif,gerakan pernapasan janin makin terasa.
Panjang 16-18 inchi dan berat 2000-2500 gram.
Masa tidur dan bangun ( sadar,aktif,mampu merespon suara luar janin berada dalam posisi lahir tulang kepala,lembut dan luwes ( lembek).
Hati (liver) terlindungi zat-zat besi atau iron
Panjang 19 inchi dan berat 3000 gram.
Kulit makin mengkerut lanugo(rambut halus pada kuli).
Mulai berkurang,janin kurang aktif.
Janin memperoleh zat kekebalan dari ibu

Tabel. 4.Perkembangan Prenatal dari embryo dan janin dari bulan ke bulan (Papalia,olds dan Feldman 2004)
Usia ( Bulan)
Gambaran Pertumbuhan
1 bulan
Selama bulan ini, terjadi pertumbuhan yang paling cepat di bandingkan dengan masa pre-natal maupun post-natal. Ukuran embryo mencapai 2000 kali lebih besar di bandingkan zygot . Akhir bulan,ukuran panjang embryo mencapai setengah inchi. Dimasa ini, terjadi pembentukan pembuluh aliran darah yakni pembuluh vena maupun arteri, ukurannya sangat halus. Selain telah dapat diketahui detak jantung selama 65 kali tiap menit. Pada masa ini jenis kelamin janin belum dapat di deteksi secara jelas.
7 minggu
Ukuran janin kurang dari 1 inchi dengan berat sepertiga ons. Ukuran kepala setengah dari panjang badan. Nampak sekali bagian-bagian muka, seperti gigi,maupun lidah. Tangan janin telah mempunyai lengan, jari-jari dan ibu jari, sedangkan kaki telah mempunyai lutut, pergelangan kaki. Otak telah mampu mengkoordinasi fungsi system organ tubuh. Organ sex telah berkembang dengan jelas. Detak jantung berfungsi baik. Perut telah mampu m,enghasilkan cairan asam lambung. Kulit amat sensitive terhadap rangsangan gerakan dari calon ibu.
3 bulan
Ukuran janin mencapai berat 1 ons dan panjang 3 inchi. Kuku jari, rambut mata masih menutup. Ukuran kepala mencapai sepertika dari panjang tubuh. Jenis kelamin dapat di deteksi apakah laki-laki atau wanita. Sistem organ tubuh berfungsi baik, sehingga janin dapat bernafas, walaupun harus melalui cairan amniotic. Bahkan ia dapat mengeluarkan air kencing. Janin dapat melakukan respon. Ia dapat menggerakan kaki,jari,atau kepala. Bahkan walau lambat,janin dapat menendang. Mulutnya dapat membuka maupun menutup.
4 bulan
Panjang kepala janin mencapai sepermpat dari ukuran total tubuhnya, yakni sama seperti masa kelahirannya.
Panjang janin mencapai 8-10 inci dan kira-kira berat mencapai 6 ons.
Placenta berkembang secara penuh.
Calon ibu dapat merasakan tendanangan kaki janin dan gerakan-gerakan janin. Aktivitas reflek janin sudah dimulai pada masa ini.
5 bulan
Berat janin mencapai 12 0ns (1200 gram) dengan panjang 25-35 cm (ukuran orang berat/Eropa-Amerika Serikat).
Janin mulai mengembangkan kepribadiannya.
Ia sudah bergerak secara aktif, misalnya: terlentang, menggeliat, menengguk, menendang atau berbaring. Hal ini tanda untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan hidupnya sesuai dilahirkan. Detak jantungnya dapat terdengar  jelas. Sistem pernafasan belum terbentuk secara matang, sehingga akan sulit untuk hidup (mati), seandainya janin keluar atau lahir sari rahim. Kelenjar keringat sudah berfungsi dan dapat mengeluarkan keringat. Mata ditumbuhi rambut (alis). Seluruh tubuh ditumbuhi dengan rambut-rambut halus yang berwarna kemerah-merahan yang disebut lanugo.
6 bulan
Pertumbuhan janin nampak lambat.
Panjang janin mencapai 14 inci (atau 35 cm), dengan berat 1,5 pon (750 gram).
Organ mata sudah tumbuh lengkap dan dapat memejam dan membuka sehingga dapat melihat sekitar lingkungannya. Ia dapat bernafas selama 24 jam. Ia dapat menangis dan mendengar suara. Namun demikian, bila lahir ia tak dapat hidup sebab fungsi pernafasannya belum bekerja secara sempurna. Akibatnya, ia akan tak mampu untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di luar rahim ibunya.
7 bulan







8 bulan






9 bulan
Panjang janin mencapai 40 cm (16 inci), dengan ukuran berat 3,5 pon (1750 gram). Gerakan reflek berfungsi dengan baik. Ia dapat bernafas, menelan, menangis dan menggerakkan jari-jarinya. Lanugo sudah tidak kelihatan lagi sampai masa kelahirannya. Rambut kepala makin bertambah panjang.



Panjang janin kurang lebih 18-20 inci (45-50 cm) dengan berat badan 5-7,5 pon (2500-3750 gram). Gerakan tubuh terbatas karena ruang rahim membatasinya. Selama bulan ini, tubuh kelihatan makin gemuk. Hal ini berfungsi untuk persiapan diri dalam menyesuaikan diri dengan suhu di lingkungan luar rahim.
Seminggu sebelum lahir, pertumbuhan fisik bayi mulai berhenti. Panjang bayi mencapai 20 inci (50 cm) dengan ukuran berat 7,5 pon (3750 gram). Untuk bayi laki-laki cenderung lebih panjang dan lebih berat daripada perempuan. Lapisan kulit makin gemuk (tebal), system organ pernafasan, jantung, dan pencernaan berfungsi secara efisien dan efektif. Detak jantung makin kuat untuk memompa darah ke seluruh organ tubuhnya. Warna kulit kemerah-merahan sebagai tanda kenormalannya. Pada umumnya janin siap untuk lahir.
D. Paul Henry Mussen, dkk, dalam buku Perkembangan dan Kepribadian Anak, terjemahan Dr. Med Methasari Tjandrasa, menguraikan tahap-tahap perkembangan pranatal sebagai berikut :

Tahap-tahap dalam perkembangan pranatal
Minggu  ke- 1      Ovum yang telah dibuahi akan turun melalui tuba fallopi menuju    ke uterus .
Minggu  ke- 2      Embrio melekatkan dirinya pada dinding uterus dan berkembang dengan cepat.
Minggu  ke-3       Embrio mulai berbentuk, bagian kepala dan ekor dapat dibedakan dan jantung sederhana mulai berdenyut.
Minggu  ke-4       Permulaan pembentukan daerah mulut, saluran pencernaan dan hati. Jantung mulai berkembang dengan pesat serta daerah kepala dan otak mulai dapat dibedakan.
Minggu  ke-6       Tangan dan kaki mulai terbentuk, namun lengan masih terlalu pendek dan tumpul untuk saling bertemu, hati mulai membentuk sel darah merah.    
Minggu ke- 8       Panjang embrio sekitar 1 inci. Wajah, mulut, mata dan telinga mulai mempunyai bentuk yang jelas. Pertumbuhan otot dan tulang dimulai.
Minggu ke- 12     Panjang janin sekitar 3 inci. Ia mulai membentuk seorang manusia, walaupun perbandingan kepala terlalu besar. Wajah mempunyai profil seperti bayi. Kelopak mata dan kuku mulai terbentuk, dan jenis kelamin dapat dibedakan dengan mudah. Susunan saraf masih sangat sederhana.
Minggu ke-16      Panjang janin sekitar 4,5 inci. Gerakan yang dilakukan janin sudah mulai dirasakan oleh ibu. Kepala dan organ-organ dalam tubuh berkembang dengan pesat. Perbandingan bagian-bagian tubuh mulai  menyerupai bayi.
5  Bulan               Kehamilan hampir sempurna. Panjang janin sekitar 6 inci dan mampu mendengar serta bergerak lebih bebas. Tangan dan kaki sudah lengkap.
6  Bulan               Panjang janin sekitar 10 inci. Mata sudah terbentuk dengan lengkap dan bintik-bintik pengecap timbul pada lidah. Janin mampu bernafas dan menangis lemah, seandainya kelahiran berlangsung prematur.
7  Bulan               Usia kehamilan yang penting. Janin mencapai tahap “mampu hidup“, (bila lahir prematur). Secara fisiologis janin mampu membedakan macam-macam rasa dan bau. Rasa sakit relatif belum ada. Kemampuan bernafas dangkal dan tak teratur. kemampuan menghisap dan menelan masih lemah.
7 Bulan sampai masa kelahiran
Janin lebih siap untuk hidup secara mandiri di luar rahim. Tegangan otot bertambah, gerakan menjadi lebih sering dan pernafasan menjadi jelas, kunyahan, hisapan, dan tangisan lapar menjadi lebih kuat. Setelah minggu ke 38 (9 bulan). Bayi siap lahir biasanya ia berputar sehingga posisi kepalanya turun kearah pelvis. Pada awal proses kelahiran atau partus (labour) si ibu biasanya mengalami kontraksi otot yang kuat dan lentur. Ujung bawah uterus (cervix), perlahan-lahan membuka, makin lama makin lebar. Setelah 12 jam (lamanya bisa berubah-ubah), diameter cervix kira-kira mencapai 10 cm. Tahap kedua berlangsung kira-kira satu jam kontraksi yang semakin kuat mendorong bayi turun melalui cervix, lalu ke vagina dan akhirnya keluar dari tubuh itu yang dimulai dengan pecahnya membran di sekitar bayi, kemudian keluar Cairan atau amnion atau air tuban, terjadilah proses kelahiran yang mengakhiri masa kehamilan.
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi masa prenatal atas 3 periode :
1.   Tahap Germinal (Germinal Stage)
Tahap germinal, Yang sering juga disebut periode zigot. Ovum atau periode nutfah. Adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini biasanya berlansung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan. Yakni sejak terjadinya pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (Ovum) wanita yang dinamakan dengan pembuahan (Fertilization) periode dari ovum, berjalan sejak konsepsi sampai akhir minggu ke 2.
Ovum yang telah dibuahi namanya zigotezigut ini membagi-bagi diri sehingga terdiri dari banyak sel-sel. Ada yang menjadi lapisan luar nanti akan berkembang menjadi jaringan-jaringan yang melindungi dan memberi makanan pada individu selama dalam masa prenatal. Dan bagian dalam dari sel menjadi embriyo. Periode ini berarti karena 2 hal.
1. Ovum dapat mati sebelum melekat pada dinding uterus, misalnya karna kurang mendapat makanan.
2. Implantasi mungkin tidak terjadi dan zygote akan terbawa keluar dengan mensturasi.
3. Kemudian zigot membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan yang disebut Blas Tukis.
Blastakis yang berisikann cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan. Dalam waktu singkat sel-sel blustukis akan terbentuk plasenta, tali pusat, sistem pencernaan dan sebagainya. Setelah beberapa hari kira-kira seminggu setelah konsepsi blastakis menempel di dinding rahim. Blastakis yang tertanam di dinding rahim inilah yang disebut embrio. Dan peristiwa ini sekaligus manundukkan akhir dari tahap germinal dan permulaan tahap embrio.

2.   Tahap Embrio (Embriyonic stage)
Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio. Yang dalam psikologi islam disebut Alaqoh, Yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap embrio ini dimulai dari 2 - 8 minggu setelah pembuahan, yang di tandai dengan tejadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem fisiologis. Tetapi karena ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, Maka bagian tubuh embrio itu belum sepenuhnya berbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian ia sudah terlihat jelas dan dapat di kenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Periode embriode ini juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem syaraf. Hal ini terlihat bahwa umur 6 minggu embrio telah dapat di kenali sebagai manusia. Umur 8-9 Minggu perubahan janin semakin terlihat dengan jelas.
Arti dari pada pariode ini :
a. Pada akhir periode ini individu sudah merupakan manusia, Oleh karena semua alat, Kelenjar dan lain sebagainya sudah mulai berkembang.
b. Dalam periode ini banyak kemungkinan adanya keguguran hal ini dapat di sebabkan oleh karena ibu mengalami Sock emosional, Jatuh, Kurang makan, Kurang baik bekerjanya kelenjar-kelenjar tertentu dari ibu yang menyebabkan embrio terlepas dari dinding rahim.
  1. Tahap Janin
Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut periode fetus atau periode janin, Yang dalam fsikologi Islam disebut periode Mudghoh periode ini di mulai dari 9 minggu sampai lahir.
Setelah 8 minggu kehamilan, Embrio berkembang menjadi sel-sel tulang dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama baru yaitu janin (Fetus). Dalam periode ini cirri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlhat. Menurut psikologi islam setelah jain dalam kandungan genap berusia 4 bulan, Yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai manusa maka di tiupkan ruh ke dalam jann tersebut juga ditentukan hukum perkembagan seperti masalah yang berhubungan dengan tingkah laku (Sifat, karakter, dan bakat), Kekayaan batas usia. Riset baru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendegarkan atau responsive terhadap stimulasi dari lingkungan eksternal. Terutama sekali terhadap pola-pola suara. Jadi bayi yang baru lahir menunjukkan suatu pilihan yang jelas berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal (Docasper dan Spence, 1986)

6.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Masa Pre-Natal
Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan masa prenatal, yaitu:
A. Genetis
Pertumbuhan setiap indivividu sudah terprogam sejak masa konsepsi yang dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan panjang, tinggi, berat badan bayi akan terjadi secara otomatis karena pengaruh genetika (keturunan).  
Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis atau herediter yang dibawa melalui aliran darah dalam kromosom. Faktor genetis cenderung bersifat statis dan merupakan predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kalau sejak awal orang tua memiliki karakteristik fisiologis yang sehat, maka akan menurunkan generasi yang sehat pula. Sebaiknya bila orang tua tidak sehat, maka keturunanya pun akan mengalami gangguan atau penyimpangan secara fisik atau psikis (Papalia, Old & Fieldman, 1998: 2004).
Para ahli Psikologi perkembangan (Papalia dkk, 1998; Santrock, 1999; Helms & Turner, 1995; Haris & Liebert, 1991) mengakui bahwa aspek fisik maupun psikis seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur genetis, karakteristik tersebut akan nampak pada hal-hal sebagai berikut :
1)   Sifat- sifat Fisik
Sifat-sifat fisik yang dapat diturankan secara genetis misalnya wajah, tangan, kaki atau bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal maupun kembar. Bila orang tua memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti: tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang penyakit yang sama.
2)   Intelegensi
Kecerdasan yang dimilki orang tua akan dapat menurun pada anak-anaknya. Meskipun anak-anak tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang lain, sifat kecerdasan orang tua akan tetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi oleh pemikiran filsuf naturalis dari Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan bahwa anak cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas (Stump, 2000).
3)   Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun afektif yang membantu pola prilaku individu dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya (Hall, Lindsay & Campbell, 1998). Sebagai organisasi yang dinamis, maka kepribadian akan mempengaruhi perubahan pola pemikiran, sikap, dan perilaku seseorang.
Selain dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan lingkungan hidupnya, kepribadian dipengaruhi pula oleh faktor genetis yang dibawa sejak lahir. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi perkembangan ditemukan bahwa baik kepribadian yang normal ataupun abnormal, pada dasarnya, diturunkan dari kedua orang tuanya.
B.     Lingkungan
Seorang psikolog ekologis, Urie Brofenbrenner (dalam Papalia, Olds & Feldman, 2004) menyatakan bahwa lingkungan tersebut bersifat stratifikasi yakni berlapis-lapis dari yang terdekat sampai yang terjauh. Pengaruh lingkungan menjadi lebih kuat pada periode sensitif. Masing-masing pertumbuhan system organ atau anggota tubuh memiliki periode sensitif yang rentan terhadap pengaruh lingkungan.

Pengaruh lingkungan tersebut, yaitu:
1.      Faktor Ekstern
Joffe membuktikan bahwa sinar rontgen mempengaruhi tingkah laku. Penelitian membuktikan akan adanya hubungan antara umur kehamilan dan banyak sedikitnya penyinaran pada suatu fihak dengan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan: makin banyak dosis penyinaran, makin buruk akibatnya.
Pemakain obat-obatan juga memberikan pengaruh pada tingkah laku. Pengaruh obat penenang seperti softenon atau thalidomide yang sangat besar akan mengakibatkan cacat yang berat. Penelitian antara 1959-1962 menemukan bahwa cacat yang disebabkan oleh thalidomide terjadi antara hari ke-34 dan ke-50; jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Knebel (1973) mengemukakan bahwa terjadinya kelainan-kelainan jantung juga terjadi pada usia kehamilan yang awal ini. Usaha-usaha pengguguran dengan obat-obatan pada usia kehamilan awal dapat menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.

2.      Ketegangan Emosional
Beberapa studi kasus dalam penelitian Fels (Yellow Springs, Ohio) yang telah mengadakan penelitian sejak tahun 1929 (lihat Sontag dkk, 1958) membuktikan bahwa para wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil mempunya fetus yang paling aktif. Dalam delapan kasus dalam Institut Fels ditunjukan adanya kenaikan aktivitas yang sangat menyolok pada fetus sebagai akibat ketegangan emosi para ibu (misalnya pada satu kasus karena ancaman pembunuhan oleh suami, pada kasus lain karena kecelakaan lalu lintas dengan akibat yang serius pada keluarganya).
Fetus yang aktif pada waktu dilahirkan mempunyai berta badan yang kurang serta menunjukkan masalah-masalah makan. Menurut penelitian Stott (1957; 1958) dikemukakan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan yang pertama dapat menyebabkan gangguan sentral. Misalnya kelainan yang disebut mongolimus dihubungkan dengan ketegangan psikis pada bulan pertama. Bila ketegangan psikis tadi terjadi pada periode fetal, yaitu sesudah bulan yang kedua, maka terjadilah apa yang disebut sindrom nafsu terhambat. Di sini diketemukan sedikit aktivitas, sedikit spontanitas, pada umumnya terjadi suatu tingkah laku yang apatis.

3.      Teratogen
Berbagai faktor eksternal tidak hanya dapat menyebabkan keguguran, namun juga ketidaksempurnaan dari bayi yang dikandung. Penelitian ilmiah menunjukan bahwa faktor eksternal atau lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan pra kelahiran dan juga proses kelahiran. Agen eksternal yang dapat mempengaruhi ini disebut dengan teratogen. Teratogen adalah segala virus, obat-obatan, zat kimia, radiasi, atau agen lingkungan lain yang dapat membahayakan perkembangan embrio atau janin hingga menyebabkan kerusakan fisik, kebutaan, kerusakan otak, dan bahkan kematian. Selain teratogen, kondisi emosional ibu, asupan gizi dan usia ibu juga dapat mempengaruhi kehamilan.
Adapun beberapa teratogen yang dapat merugikan janin, yaitu :
Obat yang digunakan ibu, penggunaan bahan oleh ibu dapat memiliki konsekuensi parah pada janin.Merokok dikaitkan dengan berat badan lahir rendah, yang dapat mengakibatkan sistemkekebalan tubuh yang lemah, respirasi miskin, dankerusakan saraf. Menggunakan alkohol dapatmenyebabkan sindrom alkohol pada janin, yang dihubungkan dengan cacat jantung, malformasi tubuh, dan keterbelakangan mental. Penggunaan obat-obat terlarang seperti kokain danmethamphetamine juga terhubung dengan beratlahir rendah dan kerusakan saraf.
·                     Penyakit ibu, ada sejumlah penyakit ibu yangdapat berdampak negatif janin, termasuk herpes,rubella, dan AIDS. Virus herpes adalah salah satupenyakit ibu yang paling umum dan dapatditularkan pada janin, menyebabkan ketulian,pembengkakan otak, atau keterbelakanganmental. Wanita dengan virus herpes sering didorong untuk melahirkan melalui bedah caesar untuk menghindari penularan virus.

7.      Masalah dalam Perkembangan Masa Pre-Natal
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kesalahan sepanjang hidup, yang biasanya disebabkan oleh genetik atau masalah lingkungan.

1.      Down Syndrom, juga dikenal sebagai trisomi 21,down syndrom adalah anomali genetik yangpaling umum selama perkembangan janin. Downsyndrome disebabkan oleh dan salinan ekstrakromosom 21 (berarti ada tiga kromosom bukanbiasa dua) dan dampak sekitar 1 dari setiap 1.000bayi. fitur khas dari down syndrom termasuk fitur wajah datar, cacat jantung, dan keterbelakanganmental. Risiko memiliki anak dengan downsyndrom meningkat seiring dengan usia ibu.
Sejumlah penyakit bisa diwariskan jika salah satuatau kedua orang tua membawa sebuah gen untuk penyakit ini. Tes genetik seringkali dapatmenentukan apakah orangtua merupakanpembawa gen untuk penyakit tertentu.

2.      Masalah Seks-kromosom, jenis ketiga masalahgenetik melibatkan seks-kromosom. Ini mencakupkondisi seperti sindrom Klinefelter's (ekstra X-chromsome) dan sindrom Turner (X-kromosomtunggal).

8.      Bahaya Selama Periode Pre-Natal
Meskipun periode pranatal merupakan periode yang sangat singkat, namun periode ini merupakan periode yang sangat rawan sebuah bahaya fisik maupun psikologis.

1.   Bahaya Fisik
Menurut yang kami kutip dari pernyataan Hurlock bahwasanya ada beberapa faktor yang dapat mengganggu perkembangan fisik dalam periode pranatal.
a). Pekerjaan, seorang ibu yang bekerja di tempat-tempat yang banyak menghirup bau-bau kimia akan mendapatkan kemungkinan bayi yang cacat atau keguguran dalam periode-periode terakhir.
b). Bayi kembar, bayi kembar dapat menyebabkan lahir tidak pada waktunya, akibatnya akan terjadi ketidak teraturan pada perkembangan dan dapat menyebabkan kematian pada saat dilahirkan.
c). Kekurangan gizi, ibu hamil yang kekurangan gizi akan sangat berpengaruh pada janinnya, ini akan berefek panjang. Anak yang dilahirkan karena kekurangan gizi akan terjadi kerusakan otak sehingga ia akan sulut belajar dan membaca.
d). Ibu yang merokok. Hal ini akan berpengaruh pada detak jantung ibu sehingga akan terjadi ketidak teraturan perkembangan, atau bahkan bisa menjadi kematian.

2.   Bahaya Psikologis
Bukan hanya bahaya fisik, namun ada juga bahaya fsikologis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hurlock menjelaskan ada beberapa faktor penyebab terjadinya gangguan psikologis:
a). Kepercayaan tradisional. Di Amerika Serikat ada sebagian orang yang berpendapat bahwa memiliki anak kembar adalah seperti binatang, maka dari itu banyak yang tidak menghendaki kelahiranya dan hal ini akan mempengaruhi kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dan hal ini akan mempengaruhi perkembangan psikologis anak.
b). Tekanan dari dalam diri ibu. Hal ini akan mempengaruhi ketidak seimbangan pada janin, akibatnya janin akan sering bergerak dan tubuh janin akan cenderung kecil.

9.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ukuran Kelahiran Bayi dan Hal-hal yang Penting dalan Kehamilan.
Para ahli kedokteran, gizi, maupun psikologi berpendapat bahwa ada enam faktor yang mempengaruhi ukuran kelahiran bayi yaitu (1) lamanya janin dalam kandungan, (2) diet ibu, (3) status social ekonomi keluarga, (4) urutan kelahiran, (5)ukuran jumlah anggota keluarga, (6) aktivitas janin selama masa pra-natal (Hurlock, 1978; Santrock, 1999).
  1. Waktu Masa Kehamilan
Janin yang matang selama masa prenatal akan tumbuh berkembang menjadi bayi yang memiliki berat badan, tinggi badan, maupun warna kulit yang normal. Waktu masa kehamilan janin dalam kandungan seorang ibu kurang lebih selama 9 bulan 10 hari. Oleh karena itu bayi-bayi yang lahir dalam keadaan sehat dan normal biasanya memiliki usia yang cukup ketika masih berada dalam kandungan ibunya. Sebaliknya bayi-bayi premature yang memiliki ukuran berat badan rendah (low birth), ukuran badan kecil dan mungkin warna kulit yang agak pucat cenderung berada dalam kandungan kurang dari 9 bulan.
2.      Perilaku Diet Ibu Selama Masa Hamil
Banyak bayi yang cenderung kurus, berat badan rendah, maupun ukuran panjang bayi disebabkan oleh kurangnya memperoleh gizi yang cukup selama masa kehamilan. Para ibu yang melakukan diet selama masa hamil berpengaruh secara signifikan terhadap kurangnya penyerapan konsumsi gizi, protein maupun zat-zat mineral lainnya yang dibutuhkan oleh janin. Akibatnya janin tidak dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara normal.

3.      Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status ekonomi keluarga berpengaruh secara nyata terhadap pemenuhan kebutuhan gizi bagi seluruh anggota keluarga tersebut. Orangtua yang memiliki status social ekonomi menengah ke atas (middle-high family economic status) cenderung akan dapat mencukupi kebutuhan makanan bergizi yang baik. Hal ini berpengaruh pula terhadap para calon ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukandalam proses pertumbuhan dan perkembangan oleh janin dalam kandungannya. Dengan demikian bayi-bayi terlahir pun akan memiliki berat badan, tinggi badan maupun taraf kesehatan yang baik. Sebaliknya para ibu yang berasal dari keluarga yang memiliki status social ekonimi rendah (low family economic status) cenderung kurang dapat mencukupi kebutuhan gizi yang baik untuk janin yang dikandungnya. Akibatnya bayi yang lahir akan memiliki berat badan rendah, dan panjang badan yang pendek. Dalam studi kasus ditemukan bayi-bayi yang lahir dari keluarga miskin cenderung mengalami gizi buruk (poor nutrition) akibatnya menderita gangguan busung lapar.
4.      Urutan Kelahiran
Dalam studi ditemukan bahwa bayi-bayi yang lahir sebagai anak pertama (firstborn infant) cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, pendek dan lebih ringan dibandingkan bayi yang lahir sebagai anak kedua atau ketiga dalam suatu keluarga yang sama.
5.      Jarak Kelahiran Bayi dalam Keluarga
Perbedaan jarak kelahiran akan memberi pengaruh terhadap ukuran bayi. Bayi yang lahir dengan jarak yang sangat dekat dengan anak sebelumnya senderung memiliki berat badan yang rendah (low birth). Hal ini terjadi karena kondisi kesehatan ibu yang lemah. Setelah melahirkan anak pertama, fit dan sehat kembali. Tetapi karena tak mampu menjaga jarak kelahiran dengan anak sebelumnya dan harus mengandung janin (bayi) lagi, maka kondisi kesehatan fisik ibu semakin lemah. Dengan demikian bila ibu tersebut mengandung lagi akan menyebabkan kelahiran bayi yang memiliki berat badan rendah.
6.      Aktivitas Janin Masa Prenatal
Janin yang aktif bergerak selama masa prenatal merupakan cirri calon bayi yang sehat dan normal karena energi tubuhnya dapat tersalurkan dengan baik. Dengan gerakan yang aktif akan meningkatkan kekuatan kerja fungsi detak jantung yang baik, kelenturan dan kekuatan otot-otot badan, meningkatkan daya intelektual dan menambah berat badannya. Sebaliknya janin yang malas bergerak, pasif dan banyak tidur cenderung tumbuh berkembang menjadi bayi yang obesitas (gemuk). Dalam pertumbuhan berikutnya, bayi-bayi yang malas bergerak akan menjadi anak yang juga malas bergerak, pasif dan obes (gemuk).
Hurlock menjelaskan beberapa hal yang penting ketika masa kehamilan sebagai berikut:
1. Penurunan Sifat Bawaan
Penurunan sifat ini terjadi hanya satu kali dan secara kebetulan. Tidak ada teknologi yang daat mengendalikan kromosom-kromosom untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dari 300 trilyun hanya 1 yang menyatu dan membentuk sifat yang diturunkan dari ayah, ibu, kake, atau nene.
2. Jenis Kelamin
Terbentuknya jenis kelamin tergantung dari pase awal pertumbuhan, yakni tergantung pada jenis Spermatozzon yang bergabung dengan sel telur (ovum). Dalam sebuah sel seks laki-laki yang sudah dibuahi terdapat 22 kromsom yang saling berpasangan dan satu kromosom yang tidak berpasangan, jadi jumlahnya ada 23 kromosom. Kromosom yang tidak berpasangan yaitu kromosom X atau kromosom Y. Sedangkan kromosom pada sel telur (ovum) adalah jenis kromosom X, apabila sel telur yang berkromosom X dibuahi oleh kromosom Y, maka hasilnya adalah laki-laki dan sedangkan kromosom X yang dibuahi dengan kromosom X, maka hasilnya adalah perempuan.
3. Jumlah Anak (Kembar)
Dalam sebuah kelahiran sering kita dengar dengan bayi kembar. Entah itu kembar identik maupun kembar nonidentik. Hurlock menjelaskan dalam bukunya bahwasanya suku atau ras yang sering melahirkan bayi kembar adalah dari bangsa kulit hitam. Suku cinta, jepang dan ras mongoloid lebih jarang dibandingkan dengan bangsa kulit putih. Menurut Hurlock terjadinya bayi kembar identik terjadi karena sel telur yang sudah dibuahi membelah diri menjadi dua, tiga atau bahkan mungin empat, hal ini akan menghasilkan bayi kembar identik karna berasal dari telur yang sama. Sedangkan bayi kembar nonidentik terjadi ketika ada dua atau lebih ovum yang dibuahi oleh spermatozoa yang berbeda. Pada pembuahan semacam ini biasanya jenis kelamin bayi yang dilahirkan tidak sama karena dibuahi dengan spermatozoa yang berbeda.
4. Efek Lahir Kembar Terhadap Perkembangan
Menurut penelitian para ahli Psikologi dari barat menyatakan bahwa bayi yang lahir kembar akan memiliki pengaruh dalam perkembanganya. Salahsatunya adalah keterlambatan pertumbuhan dan perkembanganya. Hurlock menyatakan bahwa keterlambatan ini akan berhenti sebelum anak mencapai usia puber dan setelah itu mereka akan mengalami pertumbuhan, namun dalam hal ini. anak yang lahir lebih dulu akan berkembang lebih dulu dari anak yang lahirnya belakangan. Untuk lebih rinci lagi Hurlock dalam buknya menjelaskan ada beberapa dampak yang terjadi pada bayi kembar.
a. Kelemahan perkembangan
Bayi kembar akan cenderung lambat dalam perkembangan fisik, mental, motorik dan berbicaranya dibandingkan dengan bayi tunggal. Hal ini terjadi karena sering adanya kerusakan otak pada bayi kembar karena melahirkan tidak pada waktunya.
b. Perkembangan fisik
Bayi kembar memiliki keterlambatan dalam perkembangan fisik. Bayi kembar juga lebih mudah terkena resiko kerusakan otak.
c. Perkembangan mental
Adanya persamaan kembar mental pada bayi yang kembar identik dan hal ini akan berlanjut hingga pada masa perkembangan akhir. Salahsatunya adalah adanya persamaan bakat music.


d. Prilaku perkembangan sosial
Bayi kembar akan cenderung bersaing utuk mendapatkan perhatian dari yang lebih tua dan ketika sudah dewasa persaingan itu akan lebih kuat biasanaya memposisikan dirinya sebagai pemimpin dan yang lainya sebagai bawahan.
e. Perkembangan kepribadian
Banyak anak kembar kesulitan menemukan jati dirinya karena ada anak yang mirip identik denganya.
f. Perilaku yang mengundang masalah
Perilaku yang sering mengundang masalah terjadi pada bayi kembar non identik karena rasa persaingan mereka lebih besar dibandingkan dengan bayi kembar yang identik.

10.  Upaya untuk Mengatasi Ketidakteraturan Masa Perkembangan Pre-Natal
Adapun hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan pada kehamilan antara lain:
  1. Asupan Nutrisi dan Gizi
Pemenuhan kebutuhan makanan sehat yang mengandung nutrisi, gizi, vitamin, protein, dan mineral selama kehamilan adalah mutlak dan tak dapat ditunda-tunda lagi. Bayi-bayi yang dilahirkan dari orang tua yang memperhatikan masalah ini ternyata membawa pengaruh positif. Ia menjadi bayi yang sehat, cerdas, lincah, dan mudah bergaul. Sebaliknya ibu yang selama hamil tak mau dan tak mampu memenuhi kebutuhannutrisi, ternyata menyebabkan bayi lahir premature, berat kurang dari 2500 gram, mengalami gangguan pernapasan, sulit bergaul dan taraf intelegensinya rendah (Berk, 1991:1993, Hetherington & Parke, 1999).
2.      Prilaku Hidup Sehat
Semasa hamil, seorang wanita hendaknya tak terlibat dalam penggunaan obat-obatan, kecuali dalam keadaan sakit yang memerlukan pengawasan medis dari dokter. Kelalaian dalam memperhatikan kondisi kehamilan yang disebabkan oleh penggunaan narkoba (narkotik dan obat-obat terlarang lainnya) akan membawa dampak negatif bagi bayi yang dilahirkan. Calon ayah juga diharapkan tidak mengkonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang atau merokok agar tidak mempengaruhi kehamilan istrinya. Orang tua yang kecanduan narkoba akan menyebabkan kelahiran bayi prematur, keguguran, kematian bayi, intelegensi rendah, bahkan mengalami retandasi mental (Papalia, Olds & Feldman, 1998)
3.      Konseling Pra Pernikahan
Konseling ini bertujuan untuk memepersiapkan calon pasangan suami-istri yang akan menghadapi berbagai masalah perkawinan, memelihara dan merawat anak, memenuhi kebutuhan ekonomi, dan melakukan komunikasi efektif antara suami istri.
Agar memperoleh keturunan yang sehat dan normal, maka kegiatan atau konseling menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh setiap calon pasangan suami istri yang akan menikah.
4.      Konseling Genetik
Konseling genetik yaitu suatu konseling yang dilakukan agar mendapatkan kelahiran anak-anak yang sehat dan normal, serta menghindari kelahiran cacat fisik maupun cacat mental. Konseling sudah dilakukan di negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, Kanada, Australia, dsb. Cara ini mencakup telaah yang luas dan terinci mengenai riwayat kesehatan suami maupun istri untuk menentukan apakah ada, kapan, dan dalam bentuk apa abnormalitas fisik atau mental yang terdapat dalam keluarga mereka. Kalau penelitian riwayat kesehatan menunjukkan atau menyimpulkan bahwa terdapat beberapa abnormalitas genetik dalam keluarga suami atau keluarga istri, atau kalau salah satu anak dalam keluarga mempunyai kondisi yang berasal dari keturunan dan dari pengalaman lingkungan, orang tua diberitahu tentang kemungkinan mempunyai anak cacat dan disarankan untuk menggunakan teknik-teknik keluarga berencana untuk mencegah kehamilan. Kalau kehamilan sudah terjadi, mereka disarankan untuk mempertimbangkan abortus/pengguguran.
5.      Menjalankan empat tips prenatal
a.       Ajaklah bayi dalam kandungan Anda Berbicara
Salah satu cara paling sederhana bagi Anda untuk melakukannya adalah untuk mulai berkomunikasi dengan bayi Anda dan merasakan bahwa ia sudah hadir dengan Anda. Perlakukan bayi sebagai makhluk yang sadar dan sesungguhnya. Mulailah berbicara, bernyanyi atau bahkan bersenandung kepada bayi Anda. Ini akan membantu mereka terbiasa dengan suara Anda dan mulai untuk mengenali formasi bahasa.

b.      Pikirkan tentang bayi Anda
Walaupun bayi Anda tidak secara fisik hadir bersama Anda pada saat ini, Anda masih dapat berpikir tentang sekarang atau ketika Anda akan segera bertemu. Bayi Anda akan dapat merasakan kasih sayang Anda dan ini akan memberinya rasa nyaman, cinta dan stabilitas emosi
Gunakan pengalaman sehari-hari untuk mempersiapkan bayi Anda untuk kehidupan setelah kelahirannya
Pengalaman pranatal adalah semua tentang bayi Anda untuk mempersiapkan kehidupan setelah kelahiran. Jadi gunakan pengalaman sehari-hari untuk berbagi dengan bayi Anda.  Membuat pengalaman dari kegiatan kecil dalam kehidupan sehari-hari Anda. Bicara tentang pengalaman Anda kepda bayi Anda
c.       Sentuhlah bayi Anda
Anda mungkin telah memperhatikan bahwa Anda sering menggosok, tepuk atau menyentuh perut Anda sepanjang hari. Mungkin itu karena secara tidak sadar kita tahu bahwa ini adalah salah satu cara fisik untuk menjangkau dan berkomunikasi dengan bayi yang belum lahir. Anda dapat menyentuh perut Anda dengan cara yang berbeda dan menjelaskan perbedaan dari sentuhan setiap bayi Anda saat Anda melakukan itu yaitu menepuk, membelai, mengusap dan sebagainya. Anda dapat menggosok perut sering-sering ketika Anda mandi, saat Anda menggunakan krim anti-stretch mark di perut Anda bisa mengosok bahkan menepuk dengan lembut perut Anda, atau mengetuk perut secara berirama pada waktu Anda mendengarkan music.
d.      Jauhkan stres
Stres ibu memiliki dampak langsung yang negatif pada pembentukan kepribadian bayi Anda bahkan sejak dalam rahim. Anda lihat, bayi Anda benar-benar tergantung pada Anda untuk semua kebutuhan nya, termasuk konten fisik, psikologis dan emosional. Anda harus ingat bahwa bayi Anda masih sangat rapuh dan subur, sehingga Anda harus berhati-hati dengan jenis lingkungan dan pengaruh yang sedang Anda ciptakan baginya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang tua yang terlibat dalam stimulasi pralahir memiliki ikatan dekat dan kuat dengan anak-anak mereka.

6.      Mulai mendidik anak dalam kandungan
Pertama, berfikir positif. Ibu yang berfikir positif membantu janin belajar lebih baik di dalam rahim. Basis lingkungan sosial janin adalah sang ibu. Dan pendidikan yang benar dimulai dengan ibu yang sehat dalam segala hal. Untuk itu kondisi fisik dan kejiwaan sang ibu harus prima selama mengandung.
Kedua, sering bersenandung mengagungkan asma Allah dan memperdengarkan musik bernuansa Islami agar anak terdidik mengenal Allah sejak dini. Memperdengarkan musik klasik juga dapat menstimulasi kecerdasannya dan bahkan dapat mempertinggi kemampuan pengembangan bahasanya kelak.
Ketiga, hindari situasi tertekan karena kondisi ini bisa meningkatkan level hormon janin pada tahap yang dapat memblokir proses kemampuan pembelajaran pralahir.
Keempat, carilah kegiatan belajar sendiri. Apapun itu. Walaupun janin tidak akan belajar secara langsung dari aktifitas sang ibu, akan tetapi perilaku mental ibu yang sehat akan menjadi kenyamanan dan keamanan tersendiri bagi janin dan hal itu akan memberinya fondasi perilaku yang positif terhadap pembelajaran setelah dia lahir.
Peran (calon) ayah dalam hal ini tidak kalah pentingnya. Karena tidak sedikit perilaku mental (calon) ibu yang tertekan ditimbulkan oleh perilaku ayah yang kurang menunjukkan dukungan moral pada ibu yang sedang mengandung. Istri yang hamil secara fisik umumnya kurang fit. Adalah tugas suami untuk memberi dukungan penuh untuk menjamin kondisi mental istri dalam kondisi stabil sampai janin lahir ke dunia.

SIMPULAN

Masa prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara sperma dan sel telur (ovum) yang akan menghasilkan benih manusia (zygote) yang kemudian berkembang menjadi organism atau janin (embrio) sebagai calon manusia yang dikenal sebagai fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya, masa prenatal berlangsung sekitar sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir pada saat bayi dilahirkan. Variasi individual memang sering terjadi, ada yang lahir lebih awal (premature) dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat (late mature), tergantung pada kondisinya masing-masing.
Ada tiga faktor dominan yang mempengaruhi proses perkembangan pada masa prenatal, yaitu faktor pembawaan (heredity) yang merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan, dan faktor waktu (time) yang merupakan saat-saat tibanya masa peka atau kematangan (maturation).
Masa prenatal merupakan masa yang harus mendapat perhatian serius, karena apapun yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun negative, akan berpengaruh pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setiap kondisi yang tidak baik akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangannya di kemudian hari. Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya dilakukan oleh para ahli psikologi perkembangan dan para ahli medis agar proses pertumbuhan dan perkembangan masa kehamilan berjalan dengan baik dan lancar. Namun, upaya ini tidak akan maksimal tanpa adanya kerjasama dari calon ayah dan calon ibu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar